Jumat, 03 Maret 2017

Mengapa Ide jeniusmu Hanya jadi Angan-Angan?

 


Ide sederhana yang teraktual lebih baik daripada seribu ide yang mendeg!!!
Saya tidak sedang ingin mengingatkan kepada kamu tentang resolusi tahun baru  yang sudah anda susun beberapa bulan yang lalu. Saya juga tidak bermaksud untuk mengorek-ngorek kelalaian, apalagi mencoba menghakimi anda akan rencana jenius anda yang tiada bertepi alias omong kosong dan tidak benar-benar membangun hidupmu.

Saya juga tidak ingin menjadi pahlawan kesiangan dalam rangka memberikan tips-tips, yang membuat anda semakin malas. Tidak sama sekali tidak!!!! Saya hanya mencoba menyayangkan saja!!!

Sebab pada dasarnya bagaimana anda sekarang adalah hasil dari keputusan dan tindakan anda. Tapi bagaimanapun saya juga pernah berada pada kondisi berangan-angan.

Berat hati saya jika saya tidak menumpahkan segala pengalaman saya ini, yang menjadi bebansaya sepanjang hayat. Dan itu tidak akan saya biarkan!!!

Mengapa ide-idemu hanya jadi angan-angan saja?

Maka saya mengawali dengan menyebutnya sebagai gairah. Jika kita tidak memiliki gairah pada ide sendiri, tidak peduli seberapa jenius dan cemerlangnya. Kita akan kelelahan dalam mengarungi samudra gagasan yang menuntut untuk teraktual. Bisa-bisa anda berhenti karena tidak menemukan arah atau jawaban.

Kedua, adalah keyakinan. Sepanjang sajarah manusia di muka bumi ini, keyakinan senantiasa dijunjung tinggi yang bisa melesatkan manusia pada pencapai-pencapai puncaknya.

Pertanyaanya adalah keyakinan semacam apa yang bisa membangun manusia untuk hebat?

Keyakinan akan keberhasilan. Tentang seberapa yakinkah anda pada ide dan gagasan anda untuk berhasil. Jika tidak yakin untuk berhasil tapi anda tetep mencoba sama artinya anda sedang menuju pada kegagalan!!!

Itupun saya lalukan ketika memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sebagai direktur marketing dan periklanan disebuah perusahaan media swata. Karena saya yakin akan berhasil menulis buku maka keyakinan itu terbukti.

Lalu, berapa persentasi keyakinan yang dibutuhkan untuk mewujudkan ide-ide anda?

Setidaknya anda harus memiliki 70% presentasi keberhasilan. Ini modal dasar. Karena jika tidak, lebih baik anda urungkan dan cari lagi fakta-fakta yang menguatkan keberhasilan ide yang serupa.

Selanjutnya adalah keberanian. Berani musuh atau lawannya takut.

Ketakutan muncul dari dalam diri anda sendiri kerana lemahnya keyakinan. Kekhawatiran muncul dari luar akibat persepsi buruk tentang suatu hal yang akan menimpa anda. Bisa muncul dari bisikan negatif orang-orang sekitar, mulai dari cemoohan teman-teman, keluarga, atau malah kondisi negara yang tidak stabil, dll

Solusinya, "abaikan ketakutan dan tendang jauh-jauh kekhawatiran jikalau ide anda gagal atau ditolak. Lakukan saja, barulah yang terakhir adalah membuat strategi agar berhasil.  Strategi adalah cara yang digunakan untuk berhasil.

Untuk mendapatkan strategi yang jitu, maka anda bisa dengan melakukan teknik mencontoh. Mencontoh orang-orang yang sudah berhasil mengaktualkan ide-ide yang serupa dangan anda.

Bercermin dari negara Jepang dan Cina. Kedua negara tersebut terkenal dengan keahlian dalam menyempunakan pekerjaan orang lain. Mereka tidak membuat sesuatu yang baru akan tetapi meraka hanya mencontohnya dengan detil kemudian memodifikasi.

Di sinilah pentingnya konsep keterbukaan diri, dalam melihat, mendengar, kepakaan, dan semangat membara untuk terus belajar.

Teknik mencontoh membuat anda lebih menghemat waktu pencapaian. Sebab anda tidak mesti terjebak pada kegagalan hanya karena eksperimen gila anda. Jika suatu ide berhasil teraktualisasi, lalu anda mencontoh dengan detil jelas anda akan memperoleh hasil yang serupa juga.

Setelah berhasil mencontoh, langkah selajutnya adalah membuat inovasi. Itulah yang membedakan anda dengan pihak yang dicontoh.

Semoga berhasil dan ide jenius anda tidak lagi hanya sekedar angan-angan kosong. Amin.

Salam sukses dan bahagia.




Tidak ada komentar:
Write komentar