![]() |
Kekuatan manusia dalam bertahan hidup |
Dua
nelayan asal Myanmar selamat setelah 25 hari terkepung di laut di daerah Selat
Torres. Australia. Kapal yang digunakan untuk memancing kandas dan selama 25
hari mereka terapung diatas peti es yang
bisa digunakan untuk menyimpan ikan. Potongan-potongan ikan yang tersimpan di peti es menjadi
makanan mereka. Hujan muson yang mengguyur pesisir Australia beberapa hari itu
menjadi penyelamat mereka dari mati kehausan.
Mereka
ditemukan oleh patroli pada hari sabtu, 17 Jaunuari 2009, dalam kondisi
dehidrasi berat dan dan sangat
kelalahan. Peristiwa luar biasa itu tidak hanya terjadi sekali. Peristiwa lain,
yaitu ada seorang perempuan beusia 18 bulan yang selamat setelah terjebak
reruntuhan selama 6 hari pada gempa dayar yang mengguncang Haiti tahun 2010. (kisah
tersebut dikutip dari buku yang ditulis oleh Wiliam Tanuwijaya yang berjudul, Kata-Kata
Motivasi Berdosis Tinggi)
Kekuatan
manusia tidak boleh sedikitpun diabaikan. Kisah-kisah di atas menunjukan bahwa kejadian dasyat kerap kali terjadi semata menujukan di dalam tubuh manusia
yang lemah ini. Ada kekuatan yang besar yang mampu mengubah dunia,
mempertontonkan keajaiban dan mengubah sesuatu yang tidak munginkin menjadi
mungkin.
Baik para para nabi, para filsuf maupun manusia biasa seperti dalam kisah nelayan, semuanya tidak bisa kita abaikan begitu saja.
Baik para para nabi, para filsuf maupun manusia biasa seperti dalam kisah nelayan, semuanya tidak bisa kita abaikan begitu saja.
Pelajaran
berharga memupuk rasa percaya diri bahwa ada raksaksa besar di dalam diri
manusia. Apa itu raksaksa dalam diri itu? Rasaksa itu adalah Kekuatan (energi)
yang bersumber dari kebijaksanaan hidup, yang menumbuhkan keyakinan. Semua itu
berpangkal dari berpikir.
Berpikir
adalah intrument central dari berfilsafat. Baik di barat maupun di timur,
filsuflah yang selalu memberikan corak dalam gerak laju kehdupan.
Sesungguhnya setiap manusia adalah filsuf, itulah mengapa Aristoleles menyatakan bahwa mansuia adalah hewan yang berfikir. Selama manusia bisa berpikir selama itupulalah ia akan menemukan kebijaksanaan hidup, lalu memberikan jejak-jejaknya untuk generasi selajutnya.
Sesungguhnya setiap manusia adalah filsuf, itulah mengapa Aristoleles menyatakan bahwa mansuia adalah hewan yang berfikir. Selama manusia bisa berpikir selama itupulalah ia akan menemukan kebijaksanaan hidup, lalu memberikan jejak-jejaknya untuk generasi selajutnya.
Ubahlah
dunia seperti yang ingin kamu lihat. (Mahatma Gandhi)
Tidak ada komentar:
Write komentar